Pemanfaatan Kekayaan Hayati Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Di Desa Bangunrejo Sukorejo Ponorogo
DOI:
https://doi.org/10.35719/ngarsa.v3i2.414Desa Bangunrejo, kecamatan Sukorejo, kabupaten Ponorogo memiliki salah satu keanekaragaman hayati yaitu tanaman kunyit. Kunyit merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai bumbu dapur dan juga pewarna makanan. Kunyit merupakan salah satu jenis remoah-empah dengan nama latin curcuma domestica ini sudah dibudidayakan sejak zaman dahulu. Tanaman kunyit ini selain menjadi pewarna alami yang memiliki banyak kandungan dan khasiat, tanaman ini juga merupakan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Kunyit dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisonal yang berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh di Desa Bangunrejo. Tujuan pengabdian ini yaitu memberikan informasi terhadap masyarakat khususnya pemanfaatan bahan obat tradisional di lingkungan sekitar. Masyarakat bangunrejo sangat antusias selama proses pengabdian ini berlangsung. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu metode pelatihan dan sosialisasi melalui media poster. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan yang telah dilakukan mampu diterapkan di keluarga masing-masing. Setelah dilakukannya kegiatan pengabdian ini, diperoleh hasil 70% dari 10 KK (Kepala Keluarga) mengalami dampak positif terhadap pemanfaatan tanaman kunyit khususnya terhadap imunitas tubuh. Ketika merasa imunitas tubuh menurun maka dengan mengkonsumsi obat tradisional yang telah dihasilkan maka tubuh akan lebih sehat kembali. Melimpahnya kekayaan hayati yang ada akan sia-sia apabila tidak dirawat dan dimanfaatkan secara optimal.
Kata Kunci: Imunitas; Kekayaah Hayati; Obat Tradisional
Bangunrejo, Sukorejo, Ponorogo district has one type of biodiversity, namely the turmeric plant. Turmeric is a plant that has many benefits, including as a kitchen spice and also a food coloring. Turmeric is a type of spice with the Latin name Curcuma domestica and has been cultivated since ancient times. Apart from being a natural dye which has many ingredients and benefits, this turmeric plant is also a Family Medicinal Plant (TOGA). Turmeric can be used as a traditional medicine which is useful for increasing body immunity in Bangunrejo Village. The aim of this service is to provide information to the community, especially the use of traditional medicinal ingredients in the surrounding environment. The Bangunrejo community was very enthusiastic during this dedication process. The service method used is the ABCD method. The results of the service show that the training that has been carried out can be applied in each family. After carrying out this service activity, 70% of the 10 families (heads of families) experienced a positive impact on the use of turmeric plants, especially on the body's immunity. When you feel that your body's immunity is decreasing, by consuming the traditional medicine that has been produced, your body will be healthier again. The abundance of existing biological riches will be wasted if they are not cared for and utilized optimally.
Keywords: Immunity; Biological Wealth; Traditional Medicine
References
Aziz, Abdul. (2019). “Kunyit (curcuma domestica val) Sebagai Antipiretika”. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan. Vol 6. No 2. DOI : https://doi.org/10.33024/.v5i4
Kusumo, Adristy Ratna et al. (2020). “Jamu Tradisional Indonesia Tingkatkan Imunitas Tubuh Secara Alami Selama Pandemi”. Jurnal Layanan Masyarakat. Vol 2.No 2. https://doi.org/10.20473/jlm.v4i2.2020.465-471
Asnia, Marisa et al. (2019). “Pemanfaatan Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val) Sebagai Perawatan Kecantikan Kulit”. Proceeding Sendi_U: Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Dan Call For Papers. https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/sendi_u/article/view/7315
Christina, Ida Ayu Maria. (2018). “Pengaruh metode pengeringan dan jenis pelarut terhadap rendemendan kadar kurkumin ekstrak kunyit”. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian. Vol 3. No 2. DOI: https://doi.org/10.24843/JITPA.2018.v03.i02.p02
Wijaya, Dina Permata. (2021). “Sosialisasi Upaya Peningkatan Tubuh Dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Sebagai Minuman Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Desa Pulau Semambu Inderalaya”. Jurnal pengabdian sriwijaya, Vol 9, No 1. DOI: https://doi.org/10.37061/jps.v9i1.13155
Direktorat Obat Asli Indonesia Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetk Dan Produk Komplemen. (2011). Acuan Sediaan Herbal. Jakarta. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Indonesia.
Eris Septiana dan Partomuan Simanjuntak. (2015). “Aktivitas Antimikroba Dan Anti Oksidan Ekstrak Beberapa Bagian Tanaman Kunyit”. Fitofarmaka: Jurnal Ilmiah Farmasi, Vol 5, No 1. DOI: 10.33751/jf.v5i1.193
Hasanah, Siti Uswatun et al. (2020). “Lindungi Imunitas Masyarakat Dengan Minuman Herbal. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Vol 3, No 2., 212-218. https://doi.org/10.31960/caradde.v3i2.602.
Hidayat, Sopyan & Achmad Alvian Syahputa. (2020). Sistem Imun Pada Manusia. Jurnal Kreasi Seni dan Budaya. 2 (3):145.
Imro’atun Hasanah dan Ruspeni Daesusi. (2019). “Studi Etnobotani Tanaman Obat Di Desa Bumiayu Kabupaten Bojonegoro Dan Pemanfaatannya Dalam Bentuk Herbarium Sebagai Media Pembelajaran Biologi” . Jurnal Pedago Biologi Vol.7 No.2. DOI: https://doi.org/10.30651/jpb.v7i2.9310
Keputusan Menteri HK.01.07/Menkes/187/2017
Mushlih F. (2005). Temu Temuan Dan Empon-Empon Budidaya Dan Manfaat. Yogyakarta: Kanisius.
Peraturan Menteri Kesehatan No.6 tahun 2012
Pudiastutiningtyas, N., Mubin N., Laras Intan S. Kusumayanti H. (2015). “Diversifikasi kunyit dan sebagai minuman herbal”. Metana, 11(1):13-20.
Rahardjo M. Dan O. Rostiana. (2007). Standar Prosedur Operasional Budidaya Kunyit Dalam Standar Prosedur Operasional Jahe, Kencur, Kunyit Dan Temulawak. Badan litbang Pertanian . Balittro- Bogor.
Suherminingsih, Ita et al. (2020). “Pembuatan Jamu Tradisional Kunyit Asam Sebagai Minuman Peningkat Daya Imunitas Tubuh Pada Masa Pandemi Covid-19”. Prosiding Seminar Nasional Abdimas Ma Chung. Fakultas Teknik Universitas Islam Malang
Supardi. (2006). Pengabdian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Surat Edaran Nomer : HK.02.02/IV.2243/2020
Susilowati E. (2007). Toga Tanaman Obat Keluarga. Jakarta: CV Sinar Cemerlang Abadi.
Sutoyo. (2010). “Keanekaragaman Hayati Indonesia”, Jurnal Buana Sains Vol 10 N0 2: 101-106
Widyasary, RR. Lellyanna. (1999). Perbandingan Hasil Penggunaan Ekstrak Kunyit Dan Ekstrak Daun Sirihsebagai Obat Tradisional Terhadap Kulit Wajah Berjerawat. Jakarta: Skripsi. Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Asna Zultiva Rahmawati, Faninda Novika Pertiwi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.