Membangun Kesadaran Masyarakat Dalam Peluang Bisnis Ikan Hias Dan Sektor Pariwisata Desa
DOI:
https://doi.org/10.35719/ngarsa.v3i1.84Kampoeng ikan adalah wisata alami yang identik dengan budidaya ikan hias, terbentuk dari kesadaran masyarakat yang tinggi untuk merubah lingkungan sekitar menjadi lebih baik. Cara budidaya yang dilakukan cukup unik dengan merubah saluran irigasi yang dulunya disalah gunakan menjadi tempat budidaya ikan hias yang lebih menarik dan tertata rapi, dan budidaya juga dilakukan di persawahan tanaman padi yang berdampak baik untuk padi yang dapat menghasilkan beras organik tanpa bahan kimia atau nama lainnya “mina padi”. Selain untuk merubah saluran irigasi dan lingkungan sekitar kampoeng ikan hadir untuk memajukan perekonomian warga sekitar yang sudah pasti akan mendapatkan imbas baik dari adanya wisata kampoeng ikan ini. Metode yang kami gunakan untuk penelitian ini adalah metode ABCD yang dimana kami berkolaborasi langsung dengan masyarakat untuk menyelesaikan problematika yang belum terpecahkan. Terjun langsung kepada masyarakat untuk berkerjasama memecahkan masalah yang terjadi. Hasil dari temuan ini bahwa kampoeng ikan akan tetap bertahan karena adanya kesadaran yang tinggi akan lingkungan berdampak positif pada perekonomian dan sektor pariwisata desa.
Kata Kunci: Kampung Ikan Hias; Mina Padi; Pariwisata Desa
Kampoeng ikan is natural tourism that is synonymous with ornamental fish farming, formed from high public awareness to change the surrounding environment for the better. The way of cultivation is quite unique by changing irrigation channels that were once abused into a more attractive and neatly arranged ornamental fish farming, and cultivation is also carried out in rice fields, which has a good impact on rice that can produce organic rice without chemicals or other names “mina padi.” In addition to changing irrigation channels and the environment around kampong ikan, it is present to promote the economy of local residents, who will definitely get a good impact from this kampong ikan tourism. The method we used for this study is the ABCD method, in which we collaborate directly with the community to solve unsolved problems. Plunge directly into the community to work together to solve the problems that occur. The result of this finding is that Kampoeng Ikan will survive because the high awareness of the environment has a positive impact on the village's economy and tourism sector.
Keywords: Ornamental Fish Village; Mina Padi; Village Tourism
References
Andhika Giri Persada & Anggita Chaula Ramadhani. (2015). “Meningkatkan Kesadaran Dalam Berwirausaha Melalui Potensi Hasil Panen (Mie Tomat)”. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. 4, No. 2. 89.
Firmansyah, Anang. (2019). Pemasaran: Dasar dan Konsep. Surabaya: Qiara Media.
Mulyono, Mugi. (2019). Budidaya Perikanan. Jakarta: STP Press.
R. Aliyyah, et Al,. (2017). “Peningkatan Cinta Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Melalui Program Pengabdian Masyarakat,” Qardhul Hasan: Media Pengabdian Kepada Masyarakat.
Totok Mardikanto dan Poerwoko soebianto. (2015). Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alfabeta.
Umar, Husein. (2005). Pemasaran dan Perilaku Konsumsi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Volery, Thierry. (2002). “Ecopreneurship: Rationale, current issues and futures challenges.” Radical change in the world: Will SMEs soar or crash 541-533.
Yunus, Muhammad. (2008). “Social business entrepreneurs are the solution.” Dalam Social entrepreneurship: new models of sustainable social changes, oleh Alex Nicholls, 39- 44. Oxford: OUP Oxford.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Annisa Ahya Az-Zahra, Lailatul Badriyah, Uswatun Hasanah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.